Entri yang Diunggulkan

Update! 21 Penyakit Yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan

                                                Foto: Detik.com Jakarta - Kita semua pasti mempunyai kartu BPJS. Ternyata ada penyakit yang ...

Sabtu, 13 April 2019

Dialog Ustaz Somad Bersama Prabowo

                               Ustaz Abdul Somad bertemu Prabowo Subianto. (Tangkapan layar video Youtube Indonesia                                                 AdilMakmur).

Jakarta - Pakar semiotika Dr Acep Iwan Saidi punya analisis tersendiri soal dialog antara capres Prabowo Subianto dan Ustaz Abdul Somad. Analisis itu terkait dengan ucapan Somad kepada Prabowo yang minta tak diundang ke Istana jika Prabowo menang Pilpres 2019.

"Kalau Bapak nanti memang duduk jadi presiden, terkait dengan saya pribadi, dua saja. Pertama, jangan Bapak undang saya ke Istana. Biarkan saya berdakwah masuk ke dalam hutan, karena saya dari sana. Saya orang kampung. Kedua, jangan Bapak beri saya jabatan apa pun," ucap Somad sebagaimana perbincangan yang diunggah di channel YouTube Indonesia AdilMakmur, Kamis (11/4/2019), dan dikutip oleh Acep. Video pertemuan itu berdurasi 12,45 menit.

Dia mengaku merinding mendengar kalimat tersebut. Menurutnya, ada semacam aura yang terpancar.


"Saya merinding. Bukan semata karena ikut larut dalam 'dialog sunyi' itu. Bukan juga karena melihat seorang 'Jenderal (Purnawirawan) Lapangan' yang berurai air mata karena ungkapan tersebut. Tapi ada semacam aura yang menembus keluar dari layar kaca. Sesuatu yang misterius," kata Acep dalam keterangan tertulis. 

Acep lalu mengatakan dialog itu membuatnya berimajinasi mengenang berbagai tokoh besar di masa lalu. Dia menyebut banyak ulama dalam berbagai riwayat yang disebut tidak tergoda oleh takhta dan tak hirau pada harta.


"Bukankah banyak tercatat dalam riwayat, ulama yang tidak tergoda oleh tahta, tidak hirau pada harta. Alih-alih mengendap-endap ke Istana menjilati ranum anggur kuasa, mereka justru mencampakkannya. Mereka sadar benar, maqam ulama tidak di Istana, bahkan di dekatnya sekalipun. Dan UAS memotong ruang yang menghubungkannya: 'jangan bapak undang saya ke istana!'," ujar Acep.

Menurutnya, selama ini banyak perbincangan soal relasi antara ulama dan umara. Somad, kata Acep, tiba-tiba muncul dari belantara perbincangan itu dan meletakkan kembali martabat ulama pada maqam-nya. 

"UAS (Ustaz Abdul Somad) sekonyong-konyong muncul dari belantara jargon bahasa sedemikian. Ia letakkan kembali martabat ulama pada maqamnya. Ia datang kepada kuasa bukan untuk terlibat, melainkan untuk memberikan amanat. Dititipkannya pesan simbolik, tasbih, dan minyak wangi. Berzikirlah wahai umara dan sebarkan wangi zikir itu kepada rakyatmu. Saya merinding. Dari dialog tersebut memancar martabat, sejatinya demikianlah wibawa ulama. Barangkali karena itu pula, seorang jenderal lapangan tidak berdaya menahan air mata," jelasnya.


Acep menilai bisa saja aura perbincangan itu tak akan sedahsyat yang dia analisis jika bukan Somad yang bicara. Menurut Acep, salah satu yang membuat dialog itu dinilai dahsyat adalah Somad yang menolak tawaran cawapres beberapa waktu lalu.


"Tapi, tidak. Ustaz muda itu melompat melampaui usianya masuk ke dalam goa kesucian hati, mengentakkan rasio yang banal. Ia seperti telah menemukan sebuah kalimat, 'salah satu tempat bersemayamnya godaan adalah pikiran'. Bukankah hanya akal yang bisa memberi kesan yang salah menjadi seolah-olah benar. Ketika Allah berfirman bahwa manusia dibekali akal untuk melawan iblis, sepertinya iblis sadar, akal pula yang mesti menjadi sasaran utama serangannya. UAS tidak mau mengakali nuraninya," tutur Acep.

"Dan jenderal lapangan itu menangis. Betul kata penyair, 'Kopi yang diseduh dengan hati, manisnya akan sampai ke hati'. Tentu saja, kopi demikian tidak akan pernah sampai kepada yang tidak punya hati," pungkas Acep.


Simak Juga 'Percakapan Lengkap Prabowo dan Ustaz Somad':


Sumber: https://news.detik.com/berita/d-4508704/pakar-semiotika-tersentuh-dialog-ustaz-somad-prabowo

Jadwal Imsakiyah 1440H Palembang


Klik Disini

Kamis, 11 April 2019

Soal Latihan Pramuka

1.    Apa sebutan pramuka di singapura?
2.    Apa sebutan pramuka di Malaysia?
3.    Apa sebutan pramuka di Filipina?
4.    Apa sebutan pramuka Di India ?
5.    Apa sebutan pramuka Di amerika? 
6.    Pramuka memiliki 3 sifat yaitu ?
7.    Didalam try satya ada enam kewajiban ?
8.    Siapa bapak pandu sedunia?
9.    Lulusan manakah baden powell?
10. Pangakat terakhir  boden powell di kemiliteran?

Pramuka Penggalang #Apa Penggalang Itu؟؟؟؟

Mengenal Pramuka Penegak Video Animasi

Selasa, 02 April 2019

ULANGAN HARIAN 1


Jawablah soal dibawah ini di kolom komentar. Jangan lupa beri nama dan kelas.

1.  Sistem tanam paksa di Indonesia yang diperkenalkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch membuat rakyat Indonesia.....
a. mengenal berbagai macam tanaman baru
b. hidup bahagia dari tanamannya yang melimpah
c. menderita dan miskin akibat tanam paksa
d. mendapat perhatian dari pemerintah Belanda
e. muncul dan berkembangnya politik asosiasi
2.  Terjadinya mobilitas sosial masyarakat Indonesia pada masa pemerintahan kolonial Belanda disebabkan oleh berkembangnya..
a. upaya peningkatan kesejahteraan rakyat
b. perkebunan-perkebunan besar membutuhkan tenaga kerja
c. urbanisasi masyarakat dari desa ke kota
d. keinginan rakyat untuk mencari daerah-daerah baru
e. usaha perdagangan rakyat dari satu daerah ke daerah lainnya.
3.  Landrent System untuk pertama kalinya muncul di Indonesia pada zaman penjajahan....
a. Belanda
b. Inggris
c. Spanyol
d. Portugis
e. VOC
4.  Pemerintah Hindia Belanda sejak tahun 1830 menyelenggarakan sistem tanam paksa, karena....
a. Sistem ini merupakan cara yang paling mudah untuk mengisi kas pemerintahan Belanda yang digunakan untuk membangun, membayar utang, serta menyehatkan keuangan Negeri Belanda
b. Usaha inilah yang dianggap dapat mengatasi krisi keuangan negeri jajahan
c. Sistem ini merupakan salah satu ketentuan dalam Kongres Wina
d. sistem ini telah dijalankan oleh raja-raja Jawa sebelum kedatangan Belanda
e. hanya cara inilah yang dapat dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk mendapatkan penghasilan pemerintah
5.  Pada tahun 1870, pemerintah kolonial Hindia Belanda menghapuskan sistem tanam paksa. Penyebab utamanya adalah...
a. atas persetujuan Pemerintah Hindia Belanda dan raja-raja lokal di Indonesia
b. Pemerintah Hindia Belanda tidak mendapatkan keuntungan apa-apa dari Sistem Tanam Paksa
c. atas desakan dari golongan liberal dan pemilik modal swasta yang hendak ikut menanamkan modalnya di Indonesia
d. harga tanaman yang dihasilkan melalui sistem tanam paksa menjadi merosot
e. pemerintahan Hindia Belanda tidak sampai hati melihat penderitaan rakyat sebagai akibat berlakunya Sistem Tanam Paksa